#KabarSela
"Secara aturan itu terbuka. Jika publik meminta informasi berkaitan dengan anggaran dan realisasi beserta pertanggungjawabannya, (seharusnya) terbuka," ujar Taufik, Manager Advokasi dan Riset FITRA Riau, ketika ditanya terkait keterbukaan informasi anggaran publik. # Untuk beriklan hubungi (WA) 0813-7117-2088 # Nantikan Rapat Rakyat berikutnya dengan topik yang lebih menarik #
Bukan Sekadar Berita

Agregator Bantu UMKM Tembus Pasar Luar Negeri

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (empat kanan) berfoto bersama perwakilan dari agregator UMKM selepas acara diskusi panel Cerita Kriya di Bali Collection, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (9/9/2022). Dokumentasi KemenkopUKM

Badung, IhwalMedia – Sejumlah agregator, atau perusahaan yang menampung produk UMKM, berbagi pengalaman dalam kegiatan “Cerita Kriya” yang diselenggarakan oleh Kemenkop UKM dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) di Gedung Art Bali, Bali Collection, Nusa Dua Bali, Kamis (8/8/2022).

Kegiatan ini diadakan untuk mendukung UMKM tumbuh dan berkembang dengan membangun kemitraan bersama para agregator dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia, misalnya akses pembiayaan. Ada pun pihak agregator yang hadir di anataranya adalah PT. Sarinah Indonesia (persero), Alun-alun Indonesia, Out of Asia dan Du’Anyam.

Presiden Direktur Out of Asia, Handaka Santosa, dalam diskusi panel “Cerita Kriya” menyampaikan bahwa pihaknya bermitra dengan lebih dari 10.000 pengrajin dari Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

“Out of Asia merupakan bagian dari MAP yang 100 persen usahanya ekspor. Orang tahunya MAP itu Zara, Sogo, dan lainnya, Out of Asia justru hadir menjadi aggregator produk kerajinan dalam negeri, khusunya UMKM, yang kemudian dipasarkan ke luar negeri,” terang Handaka.

Sejauh ini, Out of Asia telah mengekspor produk-produk UMKM Indonesia ke lebih dari 5.000 toko di lima benua.

“Pembelinya itu H&M Home, Marks and Spencer, Zara Home, The Body Shop, Dunelm, L&M Home, Pottery Barn, World Market dan masih banyak lagi,” ungkap Handaka.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Alun-alun Indonesia Kreasi, Catharina Widjaya, mengungkap bahwa sekitar 80 persen produk yang dijual di tempatnya merupakan produk UMKM pengrajin perempuan.

“Akhir tahun ini, kami akan membuka satu toko di Hainan, Cina, dimana kawasan itu mirip dengan Bali. Di sana kami akan membawa produk UMKM yang sudah dikurasi,” kata Catharina. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *