Budaya  

Siasat Hitam, Sebuah Siasat Merawat Ingatan

Sebuah catatan dari pemutaran dan diskusi film oleh Cinepelan dan Nonblok Ekosistem

Siasat Hitam
Pagi,
Kubuka jendela
Langit hitam
Kelam, sedikit cahaya

Dari kejauhan
Sayup-sayup terdengar
Munir dan Salim Kancil
Memanggil-manggil Marsinah dan Wiji Thukul

Dari kejauhan
Samar-samar terlihat
Mereka mengatur siasat

Berawal dari puisi “Siasat Hitam” yang ditulis oleh Husin atau biasa dipanggil Uchien tepat setahun yang lalu, yakni tanggal 30 September 2023, puisi tersebut dialihwahanakan ke dalam bentuk film pendek berdurasi enam menit. Husin, yang juga bertindak sebagai sutradara mengatakan, “Puisi ini, sebagaimana puisi saya lainnya, saya tulis sembari membayangkan bangunan visual cerita di dalamnya, sehingga ketika dijadikan film, saya sudah mendapatkan gambaran visual filmya secara garis besar.”

Senin, 30 September 2024, bertempat di Rumah Nonblok, Film “Siasat Hitam” garapan Husin dan tim dari CInepelan yang didukung oleh Nonblok Ekosistem tayang pertama kali. “Ini juga merupakan debut Cinepelan bekerja sama dengan Nonblok Ekosistem dalam rangka merespon momentum bulan September yang penuh luka, penculikan, penghilangan, dan pembunuhan manusia oleh manusia lainnya,” ujar Husin.

Dunia mengenal istilah “September Hitam” sebagai pengingat berbagai peristiwa kelam, tragedi penghilangan, dan juga upaya menolak lupa bahwa masalah keamanusiaan di Indonesia masih jauh dari selesai. Peristiwa kelam itu, terus mengganggu Gugat (Pramudia), sebagai representasi orang-orang yang diculik dan disiksa oleh Negara. Gugat muncul di awal adegan yang tengah mengalami mimpi buruk dalam tidurnya. Gugat melihat dari kaca depan rumahnya, di luar ada Munir dan Salim Kancil memanggil-manggil Marsinah dan Wiji Thukul. Lalu, mereka berempat berbisik-bisik mengatur siasat.

Adhari Donora, dari Nonblok Ekosistem, yang juga sebagai produser film “Siasat Hitam” mengatakan, “Pembuatan film ini adalah upaya kita dalam pemanfaatan teknologi untuk pengembangan karya, dalam hal ini adalah alih wahana dari puisi ke film. Nonblok sendiri berfokus pada gerakan membangun ekosistem budaya antar lintas disiplin. Produksi film yang digagas oleh Cinepelan ini adalah salah satu contohnya, di mana kawan-kawan dari berbagai disiplin ilmu berkolektif memproduksi sebuah film pendek yang dapat kita nikmati malam ini.”

Berbagai pertanyaan, respon, dan komentar muncul dari para penonton yang mengikuti diskusi setelah pemutaran film. Intinya, hal-hal baik seperti ini harus selalu dilakukan, di samping untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan setiap orang yang terlibat, juga setidak-tidaknya menjadi langkah kecil untuk selalu merawat ingatan tentang sejarah yang harus selalu dibaca dengan kritis.

Reporter: Khairul Azmi
Editor: Herman Attaqi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *