Setelah sekian purnama, Pekanbaru Slow kembali menunjukkan geliatnya pada Rabu (21/05/2025) di Warung Slow, Jl. Lobak 1, Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru untuk melakukan pertemuan silaturahmi, melepas kerinduan mendengar musik reggae.

Sesuai dengan kerinduan itu semua, kali ini Pekanbaru Slow mengusung tema “Silaturahmi Pekanbaru Slow Reggae People”. “Are You Ready…” sapa Intan sebagai pembawa acara kepada reggae man yang hadir. “Takkan Hilang Reggae di Bumi Melayu” tambah Intan membakar semangat.
Sebagai band pembuka, The Alliance memberikan warna berbeda dengan memainkan tiga lagu genre slow rock dari lagu Tragedi (Boomerang), Ikuti (Edane), dan Rock in 82 (Edane). Dalam sambutannya, vokalis (Edo) sangat mengapresiasi kegiatan Pekanbaru Slow dan berterimakasih bisa ikut mengisi acara di lingkaran penonton penikmat reggae.
“Ternyata musik benar-benar bisa menyatukan dan bersilaturami dengan baik malam ini, apapun genrenya..” tegas Edo penuh semangat.
“Perihal The Alliance membawakan genre slow rock, semestinya harus dilakukan dan diakomodir, karena ini pertemuan silaturahmi bagi siapa saja yang menyenangi musik dan kebaikan..” terang Awang selaku koordinator acara.

Di samping itu, Awang juga menjelaskan “Kegiatan yang ditaja oleh Pekanbaru Slow dengan mengusung tema Silaturahim Pekanbaru Slow Reggae People ini kembali menyemangati kembali ruang pertemuan yang mulai mengalami kurangnya pergerakan kolektif dari group musik reggae itu sendiri, beberapa group juga tenggelam bahkan ada yang vakum, bahkun bubar.
Konkrit Genggaman sebuah band reggae asal kota Pekanbaru, berusaha terus untuk mendorong Pekanbaru Slow sebagai kolektif organisasi untuk membangun movement dan ekosistem ini di balik kesibukan manggung dan aktivitas masing-masing personilnya.
Harapannya, ekosistem musik reggae ini bisa terus bertumbuh dan terus berjuang bersama di balik stigma negatif yang kita terima. Sebab reggae bagi kita adalah sebuah gerakan perjuangan..” pungkas Awang dengan sangat apik.
Semangat kebersamaan dan silaturami ini, dibuktikan dengan pertemuan para musisi reggae dengan sesi jamming. Satu persatu, terlihat beberapa orang naik ke atas panggung, tanpa instruksi mengambil posisi yang mereka inginkan. Tak membutukan waktu lama, formasi terbentuk saja dengan sendirinya.
Terlihat di atas panggung, Ibnu Shem (vocal), Gedoy (Guitar), Hanung (Bass), Rezi (Keybord), Om Don Reggae (Perkusi), dan Leva (Drum). Permainan yang enjoy dan mengalir, memberi kebahagiaan diantara mereka dengan membawakan tiga lagu pilihan dari legendaris reggae Bob marley – One Drop, Waiting In Vain, dan No Woman No Cry.
Leva, sebagai personil Ranah Rasta, asal kota Padangpanjang, Sumatera Barat, sangat senang, bahwasanya Pekanbaru Slow, merupakan ajang silaturahmi dan reunian yang dirindukan oleh banyak orang.
“Saya berharap, semoga Pekanbaru Slow bisa bikin ruang pertemuan ini lebih rutin lagi. Selain penampilan musik, barangkali juga ada program perbicangan perihal reggae, baik itu dari segi filosofis, sejarah, semangat perlawanan, atau perkembangan reggae hingga saat ini..” ungka Leva.
Penampilan selanjutnya, hadir juga pendatang baru band reggae ADAB asal Tapung, Kampar. ADAB merupakan unit Dub Reggae dibentuk oleh Muhammad Fahrul dan Surya Aufa Yudhistira pada 1 Januari 2021. Pada Desember 2024, mereka telah merilis EP debut berjudul “Beradab” yang menyuguhkan perpaduan musik reggae dan rap hip-hop, serta pesan untuk menjaga adab di era modern.

Saat disela pergantian lagu, Farley mengambil kesempatan untuk menyampaikan lima lagu yang telah mereka rilis. “Terimakasih banyak kawan-kawan yang hadir malam ini. Terimakasih banyak Pekanbaru Slow yang telah mengapresiasi dan kesempatan untuk kami bisa bersilaturahmi.”
“ADAB telah merilis lima lagu diberbagai platform digital, dengan judul Siluman, Salam, Bualan, Langkah, dan Intro,” terus Farley.
EP ini menjadi refleksi perjalanan dan eksplorasi musikal ADAB yang terinspirasi oleh Twenty One Pilots, Gorillaz, dan Bob Marley. Penampilan penutup ADAB menggandeng Faqih Maulana untuk berkolabarasi dengan mengcover lagu Mangga dari King Masmus, band reggae asal Kediri.
Malam kian larut, namun semangat musisi dan penikmat reggae tak surut-surut. Kebahagian akan kerinduan pertemuan silaturahmi reggae dirasakan oleh setiap orang yang berdansa di malam itu. Ritme bass, guitar dan seluruh elemen berpadu menjadi satu menghangatkan tubuh untuk selalu berdansa.
Semua itu dimainkan pada sesi jamming di akhir acara oleh Bie Kiboe Abun Datuk Amran, Tosi P Jamika, Eka, dan Slow Jam Family dengan deretan lagu; Bob Marley, Steven Coconot Treez, dan ditutup dengan lagu yang ditunggu-tunggu lagu hits Konkrit Gengggaman yang berjudul Pekanbaru kota Rindu.
Bie Kiboe sebagai pioneer Pekanbaru Slow sangat senang kegiatan silaturahmi ini bisa bangkit kembali. “Saya sangat merindukan pertemuan ini. Ternyata, juga sangat dinantikan oleh kawan-kawan yang telah merindukannya sejak lama.”

“Semua ini harus dimulai kembali, tak ada hal lain, kerja-kerja kolektif dengan semangat inklusif bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana, memulai kembali movement Jamaican Musik di kota Pekanbaru, mengobati rasa rindu penuh silahturahmi,” tuturnya kemudian.
Selain itu Kiboe juga mengucapkan banyak terimaksih kepada seluruh kolektif, lembaga, dan brand produk yang mendukung penuh suksesnya acara Pekanbaru Slow.
“Terimaksih banyak saya ucapkan kepada seluruh yang mendukung kegiatan silaturahmi yang ditaja oleh Pekabaru Slow. Media Partner; Pondok Belantara Adventure Riau, Riau Mesin Kanan, Komunitas Reggae Kota Tua Jakarta, Reggae Indonesia, Komunitas Reggae Dramaga, Komunitas Reggae Jak-Sel, Anaksenie.Art, Indoreggae.com, Reggae Nation Jakarta, Bebunyi Sewaswara. Kemudian support penuh dari Esse Cigar, Warung Slow, Kaos Band Warung Slow, Baba Pafume, Tangan Bumi Cleanshoes n Craft, dan Abrur Kopi.”
“Semoga Pekanbaru Slow terus bertumbuh lebih baik, tetap semangat melakukan kerja-karja membangun jaringan lintas disiplin, dan merewat ekosistem musik reggae lebih inklusif dan berkelanjutan..” tutup Kiboe dengan penuh harap lalu disambut tepuk tangan gembira.
Reporter: Ucin a.k.a Husin