Agus Candra, anggota DPRD Kampar, dalam diskusi di acara Rapat Rakyat jilid 2 memberikan penjelasan atas kritik rakyat terhadap penggunaan uang rakyat yang ugal-ugalan.
“(Anggaran) Pakaian adat senilai 844 juta ini sedikit, mestinya 1,5 miliar,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa angka itu sudah didiskusikan secara rasional sehingga dapat di angka segitu. Karena pada periode sebelumnya, para anggota dewan yang purna tugas ini malah dapat Pin Emas.
“Lalu, terkait pembelian handphone yang senilai miliaran itu, saya sampaikan bahwa handphone sekarang bukan barang mewah, lagian juga nanti dikembalikan lagi ke negara,” jelasnya.
Ketika ditanyakan tentang anggaran perjalanan dinas di tahun 2024 ini sebesar 43,3 miliar, Agus Candra menyampaikan bahwa anggota DPRD yang terpilih tidak semuanya pintar, makanya perlu anggaran SPPD itu biar mereka belajar.
“Akan tetapi, yang menjadi soal pokok kita bukan itu. Di Rapat Rakyat ini, kita harus berpikir lebih kritis untuk melihat postur APBD. 10 persen APBD itu dianggarkan untuk bidang Kesehatan, 20 persen untuk Pendidikan, 25 persen untuk Pembangunan, dan sisanya 45 persen untuk Belanja Pegawai. Jadi, pertanyaan yang harus kita pikirkan dan cari solusi adalah bagaimana kita bisa naikkan anggaran pembangunan yang 25 persen itu dengan menurunkan 45 persen belanja pegawai. Kalau sudah begitu, baru APBD ini sehat,” jelas Agus.*
Reporter: Herman Attaqi
*Tulisan ketiga dari lima tulisan tentang Rapat Rakyat jilid 2