Budaya  

Jazz Room: Des Indes Rilis Tiga Lagu Ciptaan Sendiri di Rumah Nonblok Ekosistem

Foto: Instagram @nonblokekosistem

Kamis sore (20/02/2025), suasana di Rumah Nonblok Ekosistem terasa berbeda dari biasanya. Sekitar pukul 16.00 WIB, pengunjung mulai berdatangan untuk menikmati musik jazz. Sesuatu yang cukup langka di Pekanbaru–mengingat sedikitnya band yang menjadikan jazz sebagai medium ekspresi. Acara ini menjadi momen spesial bagi Des Indes, sebuah grup jazz yang untuk pertama kalinya merilis lagu-lagu mereka secara live streaming melalui akun Youtube @rumahnonblok dalam konsep “Jazz Room” di Rumah Nonblok Ekosistem.

Des Indes sendiri masih terbilang masih muda. Band ini baru berdiri pada 30 November 2023. Nama “Des Indes” diambil dari hotel pertama di Indonesia yang rutin menampilkan live music jazz. “Awalnya, kami ingin mencari nama yang klasik. Lalu, salah satu dari kami, Anggara Satria (percussion), mengusulkan nama tempat pertama yang menyajikan jazz di Indonesia. Setelah kami telusuri, ketemulah nama Des Indes, dan semua langsung setuju,” ungkap Madi, leader sekaligus pianis band ini.

Madi juga berbagi kisah tentang awal terbentuknya Des Indes. “Saya pertama kali bertemu Zyra (vokalis) di sebuah kafe tempat kami bermain musik secara reguler. Saat istirahat, kami ngobrol soal selera musik, dan ternyata kami sama-sama suka jazz. Dari situlah kami mulai menyusun daftar lagu jazz yang asyik untuk dibawakan tiap minggu. Seiring waktu, band ini berkembang dan personel pun bertambah hingga formasi menjadi lima orang: saya (piano), Zyra (vokal), Bayu (saxophone), Wira (contrabass), dan Anggara (percussion). Sekarang, Des Indes sudah punya jadwal tetap bermain reguler di Local Pantry,” jelasnya.

Ketika memasuki ruang tengah Rumah Nonblok Ekosistem, suasana langsung terasa seperti studio musik. Berbagai instrumen telah tertata rapi sesuai kebutuhan penampilan, dengan dekorasi artistik berupa rak buku, koleksi vinyl, serta beberapa poster acara seni. Para personel sudah berada di posisi masing-masing, bersiap untuk memulai live streaming.

Acara dibuka dengan santai oleh Madi, yang sedikit memperkenalkan Des Indes dan lagu-lagu yang akan dimainkan. Penampilan mereka dibagi dalam dua sesi, berdasarkan karakter lagu. Sesi pertama berisi lagu-lagu easy listening dengan nuansa emosional, sedangkan sesi kedua lebih kompleks, dengan harmoni rumit dan menonjolkan teknik virtuoso. Lagu-lagu yang dibawakan adalah:

Sesi pertama:

  1. Fall (Des Indes)
  2. Old Friend (Des Indes)
  3. Syncs (Des Indes)

Sesi kedua:

  1. Summer Rising (Joey Alexander)
  2. Glorifikasi Masa Lalu (Des Indes)
  3. Armando’s Rhumba (Chick Corea)

Pada penampilan ini, Des Indes juga dibantu oleh dua drummer: Rino Vernando di sesi pertama dan Yayan di sesi kedua, karena mereka belum memiliki drummer tetap.

Sore itu atmosfer Rumah Nonblok Ekosistem terasa sejuk dan harmonis. Setelah penampilan selesai, sambil menikmati kopi aren di kedai Nonblok, Madi berbagi pandangannya tentang musik jazz. “Menurut saya, jazz mirip dengan musik klasik—penikmatnya segmented, kebanyakan orang yang suka kerumitan dan filosofi dalam seni. Jazz mungkin tidak seramai genre lain, tapi selalu berkembang dan penuh inovasi.”

“Saya pernah mencoba berbagai genre, dan menurut saya, jazz ada di level tertinggi dalam permainan musik. Itu juga pendapat banyak musisi legendaris yang awalnya bermain musik klasik lalu beralih ke jazz. Salah satu elemen terpenting dalam jazz adalah improvisasi, yang membuat musisi dan penikmatnya selalu merasa terhibur dan puas,” tutupnya penuh antusias.

Sebagaimana yang dirasakan oleh mereka yang hadir, Des Indes tak hanya merayakan rilisan lagu pertama mereka, tetapi juga membuktikan bahwa jazz tetap hidup dan punya tempat di Pekanbaru.

Reporter: Husin a.k.a Ucin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *